NILAI-NILAI KEMARITIMAN PADA IKLAN PARIWISATA BALI

Categorie(s):
   nilai, kemaritiman, iklan, pariwisata, Bali
Author(s):
   Desak Putu Eka Pratiwi, I Made Perdana Skolastika
Tahun:
   2018
Kode:
 EPR-0019
Item Type:
 Proceeding
Additional Info:
 This article is published on Prosiding Seminar Nasional Bahasa dan Budaya III "Revitalisasi Identitas Melalui Bahasa dan Budaya Maritim" Denpasar, 25-26 September 2018 Published by Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana
ISSN/ISBN:
978-602-294-307-5
Keyword(s):
nilai, kemaritiman, iklan, pariwisata, Bali
Abstract :
Bali memiliki pesona yang memikat dengan alam yang indah dan budaya yang tida duanya. Sebagai bagian dari negara kepulauan Republik Indonesia, Bali dapat dikatakan sebagai pulau tercantik yang dimiliki Indonesia sehingga Bali diberi julukan Pulau Surga. Pulau Bali telah menjadi magnet bagi para wisatawan, baik wisatawan lokal maupun manca negara. Pulau Bali memiliki pantai-pantai yang indah dan eksotis, yang menjadi daya tarik utama dan paling dicari oleh para wisatawan. Sehingga kawasan pantai menjadi pusat-pusat perkembangan pariwisata yang paling pesat di Bali. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya fasilitas-fasilitas pariwisata yang tersebar di kawasan pantai, mulai dari hotel, restoran, bar, caf, beach club, water sport, art shopdan lain-lain. Di samping sebagai objek wisata, pantai juga memiliki nilai budaya dan religiyang tinggi bagi masyarakat Hindu di Bali sebab berbagai upacara adat dan keagamaan harus dilakukan di pantai atau laut yang dianggap sebagai sumber kehidupan. Fenomena ini dapat dilihat pada video-video iklan pariwisata Bali. Hal ini sekaligus mengukuhkan identitas pariwisata Bali yang juga mengusung nilai-nilai kemaritiman. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah nilai-nilai kemaritiman yang tersirat pada iklan pariwisata Bali. Penelitian ini merupakan sebuah kajian semiotik dengan menggunakan video iklan pariwisata Bali sebagai sumber data sebab iklan pariwisata merepresentasikan tren pariwisata di Bali saat ini. Dalam upaya pengumpulan data, metode yang digunakan adalah observasi dan teknik yang digunakan adalah teknik simak dan catat. Data kemudian dianalisis secara kualitatif menggunakan teori Semiotik dari Barthes (1998) dan disajikan dengan metode informal.