Search Repository UNMAS Denpasar

Pengembangan Bendungan Gerokgak sebagai destinasi pariwisata di Kabupaten Buleleng memerlukan strategi yang tepat dan bijak. Hal ini dikarenakan selain memiliki potensi yang besar, Bendungan Gerokgak ternyata memiliki peran strategis bagi masyarakat sekitar. Upaya diversivikasi destinasi pariwisata Bendungan Gerokgak harus dilakukan dengan cermat untuk meminimalisir dampak negatif yang mungkin ditimbulkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengembangan Bendungan Gerokgak sebagai destinasi pariwasata menggunakan Metode Rapid Impact Assessment Matrix (RIAM). Strategi pengembangan destinasi pariwisata Bendungan Gerokgak secara umum terdiri atas tiga tahapan, yaitu: analisis RIAM, analisis potensi, dan implementasi prioritas hasil analisis RIAM dan potensi. Pada Tahap 1 Analisis RIAM, aspek EO (Ekonomi dan Operasional Pelaksanaan) mencapai nilai 31,11 yang disusul aspek BE (Biologis dan Ekologis) dengan nilai 22,16sehingggga keduanya berada di tingkat satuan yang sama yaitu (C+) perubahan/dampak sangat positif. Sedangkan aspek SB (Sosiologis dan Budaya) hanya menunjukkan angka 8,65 dengan kisaran satuan (A+) terjadi perubahan/dampak sedikit positif. Oleh sebab itu, strategi pengembangan destinasi wisata harus mengoptimalkan implementasi pengembangan aspek EO tanpa mengganggu keberadaan aspek BE. Sedangkan pengembangan aspek SB dapat ditangguhkan terlebih dahulu pengembangannya karena dampak dan manfaat yang mungkin terjadi tidak sebesar dan sesignifikan kedua aspek lainnya. Pada Tahap 2 Analisis Potensi, diketahui bahwa Bendungan Gerokgak memiliki 7 potensi utama, yaitu: alam, sumber mata air, hasil pertanian, wisata air, lokasi swafoto/selfie, masyarakat yang ramah, dan lokasi strategis. Sedangkan Tahap 3 pada Strategi Pengembangan Destinasi Wisata dilakukan dengan tiga cara pengembangan; pengembangan obyek wisata 4A, promosi wisata,dan pembinaan usaha pariwisata.

Pengembangan Bendungan Gerokgak sebagai destinasi pariwisata di Kabupaten Buleleng memerlukan strategi yang tepat dan bijak. Hal ini dikarenakan selain memiliki potensi yang besar, Bendungan Gerokgak ternyata memiliki peran strategis bagi masyarakat sekitar. Upaya diversivikasi destinasi pariwisata Bendungan Gerokgak harus dilakukan dengan cermat untuk meminimalisir dampak negatif yang mungkin ditimbulkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengembangan Bendungan Gerokgak sebagai destinasi pariwasata menggunakan Metode Rapid Impact Assessment Matrix (RIAM). Strategi pengembangan destinasi pariwisata Bendungan Gerokgak secara umum terdiri atas tiga tahapan, yaitu: analisis RIAM, analisis potensi, dan implementasi prioritas hasil analisis RIAM dan potensi. Pada Tahap 1 Analisis RIAM, aspek EO (Ekonomi dan Operasional Pelaksanaan) mencapai nilai 31,11 yang disusul aspek BE (Biologis dan Ekologis) dengan nilai 22,16sehingggga keduanya berada di tingkat satuan yang sama yaitu (C+) perubahan/dampak sangat positif. Sedangkan aspek SB (Sosiologis dan Budaya) hanya menunjukkan angka 8,65 dengan kisaran satuan (A+) terjadi perubahan/dampak sedikit positif. Oleh sebab itu, strategi pengembangan destinasi wisata harus mengoptimalkan implementasi pengembangan aspek EO tanpa mengganggu keberadaan aspek BE. Sedangkan pengembangan aspek SB dapat ditangguhkan terlebih dahulu pengembangannya karena dampak dan manfaat yang mungkin terjadi tidak sebesar dan sesignifikan kedua aspek lainnya. Pada Tahap 2 Analisis Potensi, diketahui bahwa Bendungan Gerokgak memiliki 7 potensi utama, yaitu: alam, sumber mata air, hasil pertanian, wisata air, lokasi swafoto/selfie, masyarakat yang ramah, dan lokasi strategis. Sedangkan Tahap 3 pada Strategi Pengembangan Destinasi Wisata dilakukan dengan tiga cara pengembangan; pengembangan obyek wisata 4A, promosi wisata,dan pembinaan usaha pariwisata.